Penguatan Teknis Puskeswan Barru

17 November 2022

Barru, 12 November 2022. Berkembangnya penyakit infeksi baru (New Emerging Infectious Disease) dan munculnya kembali penyakit infeksi (Re-Emerging Infectious Disease) pada hewan telah meningkat insidensinya dalam dekade terakhir. Demikian juga penyakit infeksi baru pada hewan yang tidak zoonosis membawa dampak ekonomi kepada masyarakat khususnya peternak. Masuknya penyakit African Swine Fever (ASF) Lumpy Skin Diseases (LSD), terdeteksinya kembali Penyakit Mulut dan Kuku di wilayah kerja Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) di Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Juli 2022, penyakit Jembrana yang terdeteksi pertama kali di wilayah kerja BBVet Maros pada bulan Juli 2022.

Penyakit hewan menular strategis prioritas yang masih terus menjadi endemis di beberapa daerah seperti Rabies, Brucellosis, Antraks, Avian Influenza dan Classical Swine Fever yang harus tetap dilakukan surveilans, deteksi dan respon dalam pengendaliannnya.

Peran kelembagaan veteriner sangat diperlukan dalam kegiatan tersebut. Terbatasnya sumber daya manusia dan faktor demografi yaitu luasnya wilayah kerja BBVet Maros menyebabkan pemberian pelayanan dan bimbingan teknis penyidikan dan surveilans belum optimal. Kecepatan dalam deteksi dan respon terhadap kasus penyakit membutuhkan waktu yang cepat sehingga segera dilakukan penanganan dan tindakan. Peran dinas dan Puskeswan sangat diperlukan dalam deteksi awal dan respon dalam mendeteksi gejala awal dan pengambilan sampel untuk dikirim ke laboratorium.

Tugas BBVet Maros seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 43 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan salah satu fungsi Balai Besar Veteriner Maros adalah pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner, pusat kesehatan hewan, dan kesejahteraan hewan.

Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut maka dilakukan penguatan teknis pusat kesehatan hewan melalui bimbingan teknis kepada petugas.

Penguatan teknis Puskeswan di daerah tertarget Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 10-12 November 2022. Penguatan teknis dalam bentuk bimbingan teknis petugas berupa pelaporan iSIKHNAS, Pengantar Outbreak Investigasi (OI), Pelaporan OI, LFL meliputi Patologi Umum, Nekropsi, Pengambilan sampel, pengiriman sampel dan Pengujian sederhana. Selain itu dilakukan identifikasi sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan mencegah, mendeteksi dan merespon penyakit hewan. Peserta terdiri dari 20 orang petugas Puskeswan terdiri dari Dokter hewan dan Paramedis. Fasilitator pelatihan berasal dari Medik Veteriner yang dibantu oleh Paramedik Veteriner BBVet Maros.

Menurut Muflihanah, bahwa penguatan teknis perlu dilakukan karena Puskeswan sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dan merespon terhadap penyakit hewan di lapangan, sehingga pengendalian penyakit dapat segera dilaksanakan. Dari mapping Puskeswan yang dilaksanakan oleh BBVet Maros pada Bulan September 2022 di 8 provinsi wilayah kerja BBVet Maros, didapatkan data Puskeswan sebanyak 236 Puskeswan dan masih terdapat 8 Kabupaten yang belum memiliki Puskeswan.

Implementasi Penguatan Puskeswan direncanakan di beberapa kabupaten tertarget sebagai upaya meningkatkan peran Puskeswan dalam Sistem Kesehatan Hewan Nasional.