Training of Trainer Pengendalian Rabies Petugas Kesehatan Regional Timur Kementerian Kesehatan

08 Februari 2019

Maros - Kamis, 7 Februari 2019. Sejumlah 60 petugas kesehatan dan lintas sektor Kementerian Kesehatan Regional Timur mengikuti Training of Trainer Pengendalian Rabies dengan Pendekatan One Health di Balai Besar Veteriner Maros yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI.

Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi mengenai angka reproduksi rabies, gejala anjing yang terinfeksi rabies, handling & restrain, serta penanganan gigitan rabies pada manusia yang disampaikan oleh drh. Ghozali, MM. selaku perwakilan dari Food and Agriculture Organization (FAO). Dalam sesi tersebut, dihimbau agar petugas kesehatan terus meningkatkan target vaksinasi.

Materi kedua disampaikan oleh drh. Wahyuni, M.Kes selaku Manajer Teknis Laboratorium Patologi BBVet Maros. Dalam sesi tersebut, drh. Wahyuni menjelaskan mengenai:

  1. Syarat-syarat spesimen untuk pengujian rabies;
  2. Alur spesimen untuk pengujian rabies;
  3. Jenis pengujian rabies yang dapat dilakukan di BBVet Maros;
  4. Proses pengujian spesimen;
  5. Alur jawaban spesimen.

Kegiatan dilanjutkan dengan praktek lapangan. Praktek ini meliputi bagaimana penanganan pertama pada gigitan anjing ke manusia. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mensimulasikan proses pencucian bagian tubuh yang terkena gigitan anjing dengan sabun dan air mengalir selama lebih kurang 15 menit.

Praktek dilanjutkan dengan bagaimana menemukan Vena Saphena Magna dan Vena Jugularis yang tepat hingga proses pengambilan spesimen darah pada anjing yang benar.


Selanjutnya peserta didemonstrasikan proses nekropsi kepala anjing oleh tim Laboratorium Patologi BBVet Maros. Demonstrasi meliputi metode pengambilan spesimen, antara lain:

  1. Menggunakan media straw/sedotan melalui medulla oblongata pada otak;
  2. Buka kepala anjing untuk pengambilan spesimen otak yang meliputi: hippocampus, otak besar, otak kecil, dan medulla spinalis;
  3. Preparasi spesimen untuk pengujian rabies;
  4. Pengemasan spesimen untuk pengiriman ke laboratorium.


BBVet Maros bangga menjadi bagian dari rangkaian Training of Trainer ini, dengan begitu nantinya para trainer dapat mengimplementasikan pengetahuannya seputar rabies lebih baik lagi di wilayah kerjanya masing-masing, dan semakin banyak masyarakat yang lebih tau melalui sosialisasi para trainer mengenai bagaimana tindakan yang harus dilakukan bila terdapat gejala rabies maupun kasus gigitan.