Kenali dan Waspada Lumpy Skin Disease

24 Maret 2022

LSD atau penyakit kutil sapi disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) dari genus Capripoxvirus. LSD dapat menginfeksi sapi domestik dan kerbau namun tidak menulari manusia (non zoonotic).

Lumpy Skin Disease pada sapi
Sumber foto: BVet Bukittinggi

Tingkat kesakitan akibat LSD berkisar 4-45% dan tingkat kematian di bawah 10%. Namun, LSD sangat merugikan dari segi ekonomi karena turunnya produksi daging, susu dan fertilitas ternak, serta kerusakan kulit permanen.

Lumpy Skin Disease pada sapi
Sumber foto: emergence-msd-animal-health.com

Penularan LSD dapat melalui kontak langsung dan gigitan serangga penghisap darah seperti nyamuk (Culex sp., Aedes sp.), lalat (Stomoxys sp.) dan caplak (Riphicephalus sp., Amblyomma sp.)

Penularan LSD
Penularan LSD

Gejala klinis yang dapat diamati: * Demam sampai dengan 41°C * Nodul (benjolan) keras, bulat, meninggi diameter 2-5 cm pada kulit, terutama pada kepala, leher, kaki, ambing, alat genitalia, dan perineum * Pembengkakan limfonodus superfisial * Lesi cacar pada mukosa saluran pencernaan dan pernapasan * Penurunan nafsu makan, depresi, anoreksia * Penurunan produksi susu

Gejala LSD
Lesi nodul di kulit. Sumber: BVet Bukittinggi
Gejala LSD
Pembengkakan limfonodus superfisial. Sumber: BVet Bukittinggi

SEGERA LAPORKAN KE DOKTER HEWAN TERDEKAT jika menemukan gejala tersebut!

Metode pengendalian yang efektif adalah DIAGNOSA CEPAT dan VAKSINASI EFISIEN. BBVet Maros merupakan salah satu laboratorium diagnostik lingkup Kementerian Pertanian yang memilki kapasitas dalam mendeteksi LSD melalui uji PCR. Adapun jenis sampel yang dibutuhkan berupa nodul kulit, keropeng, swab saliva, swab nasal, dan darah.

Pengujian PCR LSD
Pengujian PCR LSD di BBVet Maros